Respon Terhadap Kekecewaan, Mana Yang Jadi Pilihanmu?

Kata Alkitab / 16 June 2020

Kalangan Sendiri

Respon Terhadap Kekecewaan, Mana Yang Jadi Pilihanmu?

Puji Astuti Official Writer
4789

Pernahkah kamu mengalami kekecewaan? Pasti setiap orang pernah kecewa, mungkin kepada orang tuanya, saudaranya, pasangannya, diri sendiri bahkan kecewa kepada Tuhan.

Kecewa dapat diartikan sebagai merasa kecil hati, tidak puas karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dan lain sebagainya.

Kecewa adalah hal yang wajar dan manusiawi, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita meresponi kekecewaan tersebut?

Di Alkitab 2 tokoh yang mengalami kekecewaan, namun mereka berdua memiliki respon yang berbeda.

Tokoh yang pertama adalah SAUL

Saul adalah raja Israel yang pertama. Saul dianggap sebagai seorang pahlawan oleh rakyatnya. Namun, kebanggaan Raja Saul tersebut terusik, ketika muncul Daud. Daud adalah seorang remaja yang masih sangat muda. Namanya mulai ramai dibicarakan, semenjak keberaniannya membunuh Goliat, raksasa Filistin.

Selain itu, setiap kali Daud maju berperang, dia selalu menang. Rakyat Israel memuji Daud melebihi mereka memuji Saul.

Terhadap hal tersebut Saul menjadi kecewa dan iri terhadap Daud, sehingga dia berupaya untuk membunuhnya.

(1 Sam. 18:7-8a) : ‘Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.’  Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya,

(1 Sam. 19:1) "Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh"

Baca juga :

Ubahlah Kekecewaan Jadi Sukacita, Lihatlah Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah

Anak Meninggal Karena Covid-19, Rev. Andre Roland Sempat Kecewa Sama Tuhan

Saul mengijinkan kekecewaan menguasai dirinya yang pada akhirnya membuat dia jatuh dari kekuasaan. Dalam Alkitab dituliskan bahwa Saul mati bunuh diri, sedangkan Daud kemudian menjadi raja menggantikan Saul.

Tokoh yang kedua adalah YUSUF

Di Alkitab dituliskan bahwa Yusuf banyak mengalami kekecewaan.

Mulai dari peristiwa ia dianiaya dan dijual menjadi budak oleh saudara-saudaranya.Saat di rumah Potifar, ia dikecewakan oleh tuannya yang menfitnahnya dan menjebloskannya ke penjara.

Ketika ia dipenjara, ia dikecewakan oleh juru minuman raja yang melupakannya selama dua tahun setelah mimpi yang diartikan oleh Yusuf terwujud.

Berbeda dengan Saul, Yusuf tidak membiarkan kekecewaan menguasai dirinya. Yusuf memilih respon yang benar. Ia tidak menyimpan kepahitan dan sakit hati. Ia memilih mengampuni, sebab ia melihat dari sudut pandang Allah, bahwa semua yang terjadi adalah untuk menggenapi rencana Tuhan yang besar.

Kejadian 50:19-21 menuliskan,

Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.

Nah JCers, sebagai orang Kristen, sikap seperti Yusuflah yang seharusnya kita tiru.

Jangan membiarkan kekecewaan bertumbuh menjadi kepahitan atau bahkan tindakan buruk seperti yang dilakukan Saul.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan ketika mengalami kekecewaan:

1# Curhat dengan Tuhan

Hal serupa juga dilakukan oleh  Daud yang mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan, yang kemudian mendengarkan dan melihat dari sudut pandang Tuhan tentang kondisi yang sedang ia hadapi (Mazmur 6:7-11).

Pasti hal ini akan  bikin kalian lega!

2# Berharap hanya kepada Tuhan

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya (Mazmur 146:5-6)

Seperti dijelaskan di atas, kekecewaan terjadi saat harapan atau ekspektasi kita tidak terwujud. Kita tahu bahwa berharap pada manusia, uang, harta dan kedudukan, pasti mengecewakan.

Untuk itu kita harus menyerahkan harapan kita pada Tuhan sepenuhnya! Seperti yang Yesus lakukan sebelum Ia menghadapi salib, ingatkah kamu doanya Tuhan Yesus ini : “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39)

Ya, kita meminta kehendak Tuhan yang terjadi, bukan kehendak kita. Percayalah, dengan berserah kepada-Nya kita tidak akan mengalami kekecewaan.

3# Melepaskan pengampunan

Seperti yang dilakukan Yusuf seperti yang dijelaskan di atas, mari lepaskan pengampunan. Mungkin itu mengampuni orang lain, atau diri sendiri, atau bahkan mengampuni masa lalumu,  hal ini dilakukan agar, kita tidak terbelenggu pada kekecewaan dan kepahitan.

JCERS Jika kamu hari -hari ini mengalami kekecewaan, susah banget buat move on dari hal tersebut. kamu butuh teman curhat dan dukungan doa? Yuk hubungi konseling center kami, SAHABAT24 sekarang juga, kami siap untuk melayani kamu  24 jam.

Kamu sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami https://bit.ly/InginDidoakan

Kamu butuh teman curhat dan ingin mengalami pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami http://bit.ly/inginKonseling

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami